Relasi Bahasa Arab Dengan Tingkat Sosial Masyarakat di Kalangan Masyarakat Keturunan Arab (Kajian Sosiolinguistik) Semantik Bahasa Arab Dan Alqur'an

Azzuhri, Muhandis (2015) Relasi Bahasa Arab Dengan Tingkat Sosial Masyarakat di Kalangan Masyarakat Keturunan Arab (Kajian Sosiolinguistik) Semantik Bahasa Arab Dan Alqur'an. In: "Majmu'ah buhus al-lugah al-arabiyah asas al-tsaqafah al-insaniyah: al-multaqa al-'ilmi al-'alami al-tasi' li lugah al-arabiyah wal mu'tamar al-khamis li ittihad mudarrisi al-lugah al-arabiyah bi indonesia (27-29 Agustus 2015 M)". Ittihad mudarrisi al-lugah al-Arabiyah bi Indonesia (IMLA) dan Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang, Malang, pp. 1603-1611. ISBN 978-602-1190-50-0

[img] Text
proceding IMLA -relasi bahasa arab.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini termasuk kajian sosiolinguistik dan memakai Teori variasi bahasa berdasarkan tingkatan sosial, yaitu Akrolek, Basilek, Vulgar, Kolokial dan teori interaksional yang merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara, serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam bahasa dan simbol.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak, cakap dan catat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode agih. Teknik yang dipakai adalah teknik pilah unsur penentu, teknik dasar, teknik perluas dan teknik sisip Hasil penelitian ini menjelaskan adanya tingkatan sosial dalam komunitas Arab keturunan di Kauman, yaitu pertama; Golongan Ulama. Mereka bergelar Al-Jufri, Al-Hadad, Al-Habsyi, Yahya, Shihab, Bawazier dan lain sebagainya. Kedua; Golongan Masayikh. Mereka adalah fam Bafadhal, Bahomaid, Baraja, Baharmi (Baharmus), Bawazir, Basyu’aibn, Bamozaham, Ba’abad, bin Khatib, Bin Zabdah, Basalamah. Ketiga; Golongan Ghabili. Mereka yang bergelar Ba'asyir, Baswedan, Sungkar, Abud, Alkatiri, Badjubier, Bafadhal, dan lain sebagainya. Adanya ragam bahasa rendah dan ragam bahasa tinggi berdasarkan strata sosialnya, contohnya قهّار Gahar (marah), حريم Harim (istri), سر Sir (jalan-jalan) merupakan kosakata bahasa prokem yang termasuk ragam bahasa rendah. Kalau dikategorikan dalam bahasa tinggi maka menggunakan kata غضبان, قرينة, dan أمشى. Penyebutan kata jamaah bagi orang Arab keturunan, panggilan ahlul wathan bagi orang Jawa dan Baodeh bagi orang Cina keturunan secara sosial menunjukan ada perbedaan status sosial antara orang Jawa dan orang Arab keturunan di satu sisi, dan Orang Cina keturunan di sisi yang lain. Ragam bahasa rendah dan ragam bahasa tinggi berdasarkan status ekonominya, biasanya orang kaya sering dipanggil dengan sebutan ‘Royyes’ (ريّس) yang mempunyai arti priyayi, ini termasuk ragam bahasa rendah sedangkan ragam bahasa tingginya adalah صاحب الجلالة. Variasi bahasa rendah dalam ragam politik adalah kata Haromi (حرمى) yang merupakan bahasa Arab kolokial mempunyai arti ‘Pencuri’ atau ‘Koruptor’ dalam bahasa Arab ragam tinggi kata ‘Koruptor’ menggunakan kata ‘Mukhtalis (مختلس)’ bukan Harami dan kata defa rijal (دفع رجال) merupakan bahasa Arab rendah mempunyai arti ‘Tukang Suap’ dan dalam ragam bahasa tinggi atau fushah adalah ‘Rasyi’ (راشى).

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Sosiolinguistik, Variasi Bahasa, Strata Sosial, masyarakat Arab
Subjects: 400 LANGAUGE (BAHASA) > 490 Other Languages (Bahasa-bahasa Lain) > 492.7 Arabic/Bahasa Arab
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: Muhandis Azzuhri
Date Deposited: 06 Sep 2021 02:08
Last Modified: 06 Sep 2021 02:08
URI: https:///id/eprint/531

Actions (login required)

View Item View Item