Pengembangan Ekonomi Kreatif Batik Tulis Kota Pekalongan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Rosyada, Mohammad and Tamamudin, Tamamudin (2020) Pengembangan Ekonomi Kreatif Batik Tulis Kota Pekalongan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat. Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 1 (2). pp. 41-50. ISSN 041–050

[img] Text
3. Darmabakti Vol 1 no 2 (S4).pdf

Download (1MB)

Abstract

Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistemik, terpadu dan menyeluruh. Dalam hal ini pengembangan ekonomi kreatif memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Ekonomi kreatif yang berkembang pesat salah satunya adalah dalam bidang kerajinan yang berbasis warisan budaya yaitu kerajinan batik. Tantangan terbesar para pengusaha batik tulis di era ini adalah bagaimana menjaga keeksisan sebuah karya agar tidak semakin menipis dan tergerus oleh ketatnya persaingan industri batik. Semakin tahun batik tulis semakin menipis, mengingat maraknya produk batik printing yang lebih terjangkau dari segi harga dan lebih cepat pengerjaannya. Berkenaan dengan hal tersebut diperlukan adanya pemberdayaan berbasis ekonomi kreatif yang mampu memberikan motivasi, pelatihan dan pembinaan yang bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk memberdayakan ekonomi kreatif di wilayah Kota Pekalongan khususnya di daerah Desa Tirto sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengelolaan batik tulis sebagai produk ekonomi kreatif sebagai upaya pelestarian budaya bangsa. Poverty is an urgent national problem and requires handling steps and a systemic, integrated and comprehensive approach. In this case, the development of the creative economy has a very strategic role in the economic development of society. One of the rapidly growing creative economy is in the field of handicrafts based on cultural heritage, namely batik. The biggest challenge for written batik entrepreneurs in this era is how to maintain the existence of a work so that it is not diminished and eroded by the intense competition in the batik industry. The years written batik is getting thinner, given the rise of printed batik products that are more affordable in terms of prices and faster processing. In this regard, it is necessary to have empowerment based on a creative economy that is able to provide motivation, training and coaching gradually and continuously to the community. Therefore, this training activity is an effort to empower the creative economy in the Pekalongan City area, especially in the Tirto Village area so that it can increase community income and manage written batik as a product of the creative economy as an effort to preserve the nation's culture.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Ekonomi Kreatif, Batik Tulis, Pelestarian Budaya, Peningkatan Pendapatan, Creative Economy, Handmade Batik, Cultural Preservation, Increased Revenue
Subjects: 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 330 Economics (Ilmu Ekonomi) > 330 Econmics/Ilmu Ekonomi
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Syariah
Depositing User: Junaeti Aqin
Date Deposited: 17 Apr 2023 07:13
Last Modified: 17 Apr 2023 07:13
URI: https:///id/eprint/821

Actions (login required)

View Item View Item