Laporan Penelitian Asisten Rumah Tangga Perempuan di Ranah Publik: Budaya Hukum dalam Kontrak Kerja, Relasi Kuasa dan Politik Identitas (Studi di Kota Surakarta)

Rismawati, Shinta Dewi and Rahmawati, Rita (2020) Laporan Penelitian Asisten Rumah Tangga Perempuan di Ranah Publik: Budaya Hukum dalam Kontrak Kerja, Relasi Kuasa dan Politik Identitas (Studi di Kota Surakarta). [Research]

[img] Text
Laporan Penelitian Tahun 2020_compressed.pdf

Download (2MB)

Abstract

Assistem Rumah Tangga (ART) merupakan sebuah profesi yang sarat dengan stigma sebagai kaum marginal, apalagi jika dilakukan oleh perempuan. Riset ini bertujuan untuk menganalisis budaya hukum sistem kontrak kerja antara ART perempuan dengan majikan dan implikasinya terhadap relasi kuasa antara ART dan majikannya, serta poltikidentitas ART perempuan pada saat mereka bekerja di Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah field research, bersifat kualitatif, dengan pendekatan socio legal, bersumber data primer dan skunder dengan tehnik data beragam baik wawancara, observasi maupun studi dokumentasi, mengambil lokasi di Kota Surakarta khususnya di berapa lokasi yang menjadi titik sentra perumahan. Instrumen penelitiannya peneliti sendiri. data dianalisis mengunakan content analysis berbasis teori-teori budaya hukum, relasi kuasa dan politik identitas Temuan dan analisis menunjukkan bahwa : Budaya hukum yang digunakan oleh ART perempuaan dalam membuat kontrak kerja dengan majikan di Kota Surakarta adalah semuanya dilakukan dengan cara perjanjian tidak tertulis (lisan), yang dilandasi oleh adanya saling percaya, dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa ada unsur pemaksaan. ART perempuan memiliki kebebasan untuk menerima, menawar dan menolak jika ada hal-hal yang dirasakan tidak sesuai dengan keinginan atau kondisnya; Relasi kuasa ART perempuan dengan majikannya ternyata berlangsung secara setara, hal ini tidak terlepas dari pola rekrutmennya. Pihak yang menawarkan pekerjaan biasanya sudah dikenal oleh ART maupun majikan yakni keluarga, tetangga maupu kawannya. ART perempuan merasa diperlakukan sebagai bagian dari anggota keluarga dan melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang sudah disepakati diawal sehingga mereka betah dan nyaman. Meski ART perempuan diperlakukan sebagai bagian keluarga tetapi mereka sadar akan posisinya, sehingga mereka tetap menjaga perilaku (tata karma dan etika dalam pergaulan kerja maupun keluarga) ; dan Politik indentitas ART perempuan di ranah publik pada dasarnya merupakan hasil konstruksi sosial dan bersifat kontekstual, yang direpresentasikan sebagai sosok outsider yang menjadi insider, dengan symbol yang disempatkan pada mereka sebagai bibi, mak, mbok, mbak dan lain sebagainya.

Item Type: Research
Uncontrolled Keywords: Budaya Hukum, ART, Sistem Kontrak Kerja, Relasi Kuasa dan Politik Identitas
Subjects: 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 344.0101 Labor Law/Hukum Buruh, Hukum Perburuhan
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Junaeti Aqin
Date Deposited: 26 Apr 2023 08:01
Last Modified: 26 Apr 2023 08:01
URI: https:///id/eprint/874

Actions (login required)

View Item View Item