Tradisi bercocok Tanam Masyarakat Cirebon dalam Naskah Kuno Tata Guna Tani : Sebuah Kajian Filologis

Hardini, Isriani and Bhakti, Wirayudha Pramana and Burhanuddin, Ahmad (2016) Tradisi bercocok Tanam Masyarakat Cirebon dalam Naskah Kuno Tata Guna Tani : Sebuah Kajian Filologis. [Research]

Text Laporan penelitian Naskah Tata Guna Tani.pdf Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tradisi bercocok tanam masyarakat Cirebon yang terdapat dalam naskah kuno Tata Guna Tani ditinjau dari kajian filologis. Naskah ini dimiliki Ratu Aminah yang merupakan kerabat dari Keraton Kasepuhan. Naskah Tata Guna Tani adalah naskah yang berasal dari akhir abad ke-18. Bahasa yang digunakan dalam naskah ini adalah bahasa Jawa Cirebon dan Arab. Naskah ini ditemukan di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filologi, yaitu metode yang digunakan untuk mengkaji naskah kuno. Analisis datanya dengan menggunakan metode edisi standar atau metode kritik, yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan, sedangkan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Hasil penelitian ini adalah terdapat kesalahan-kesalahan tulis di dalam naskah Tata Guna Tani, yaitu subtitusi sebanyak 15 buah, adisi sebanyak 9 buah, dan omisi sebanyak 11 buah. Dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan, ternyata kesalahan subtitusi dan omisi yang paling banyak ditemukan. Kesalahan ini mengindikasikan kekurangtelitian penyalin dalam menuliskan kata-kata sehingga kesalahan ini dapat dikatakan sebagai kesalahan mekanis. Fungsi naskah Tata Guna Tani adalah sebagai bahan referensi keluarga keraton, isinya berupa cara menanam padi. Kedudukan naskah Tata Guna Tani yaitu sebagai tingkat elitisme atau status sosial, dan dahulu naskah Tata Guna Tani hanya diperuntukkan untuk kalangan Keraton Kasepuhan, tidak terbuka untuk umum, tetapi sekarang terbuka untuk umum dengan seizin Sultan.

Actions (login required)

View Item