Hasan, Nanang Susanto and Kholis, Nur (2022) Diskriminasi Pendidikan, Gerakan Sosial Baru dan Pendidikan untuk Bertahan Hidup 3 Agama Lokal di Indonesia. [Research]
Text
Laporan Akademik.pdf - Other Restricted to Registered users only until 3 May 2024. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri diskriminasi pendidikan, Gerakan sosial baru, serta pendidikan yang dilakukan untuk bertahan dari 3 agama lokal di Indonesia. Meskipun mengaku sebagai penjaga warisan budaya Nusantara, tapi agama lokal merupakan salah satu komunitas marginal yang kerap mendapatkan diskriminasi. Perasaan superior dari agama mayoritas dan mainstream, menganggap komunitas yang berbeda termasuk agama local sebagai sesat, seringkali mengaarah pada tindakan diskriminasi. Merespon itu, agama local tentu melakukan Gerakan sosial, sekaligus melakukan pendidikan nilai kepada komunitasnya agar tetap bertahan. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data didapatkan dari hasil wawancara mendalam dan observasi kepada para aktor penting 3 agama lokal di Indonesia. Selain wawancara mendalam, teknik pengumpulan data juga menggunakan studi dokumentasi dan Forum Group Discussion (FGD). Analisis yang digunakan adalah analisis budaya dan deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa diskriminasi Pendidikan yang dialami ADS, Parmalim dan Sapta Darma secara umum adalah tidak diberikannya layanan pendidikan agama sesuai dengan keyakikan mereka. Di satu sisi, berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan agama merupakan salah satu pelajaran wajib yang harus ada di setiap sekolah, di sisi lain, tidak semua sekolah mampu menyediakan guru sesuai dengan agama dan kepercayaan siswa. Pendidikan agama agar bisa bertahan dilakukan 3 agama lokal pada komunitasnya masing-masing. Mereka mengadakan pertemuan rutin untuk anak dan remaja menyampaikan nilai-nilai agama lokal yang mereka yakini sebagai pedoman hidup. Selain itu, mereka juga melakukan Pendidikan agama secara ketat pada keluarga di rumah. Gerakan sosial yang dilakukan 3 agama lokal yang diteliti bermacam-macam. Untuk ADS, dilakukan dengan merevitalisasi upacara seren taun (upacara panen), strategi adaptasi identitas di KTP, serta melakukan reorganisasi, dari ADS, PACKU hingga AKUR. Untuk Parmalim, gerakan social utamanya dilakukan dengan Marhamalimon. Melalui Marhamalimon ini, tampuk kepemimpinan yang sacral beralih dari Sisingamangaraja XII yang dikabarkan tewas tertembak Belanda ke Raja Mulia Naipospos dan keturunannya. Marhamalimon juga merubah pusat peribadatan Parmalim dari Bakara ke Bale Pasogit. Komunitas Parmalim secara kelembagaan juga lahir, lengkap dengan berbagai waktu ritual yang ditetapkan, serta struktur kepengurusan.
Item Type: | Research |
---|---|
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 290 Other Religions (Agama Selain Kristen) > 297.07 Education of Islam and Topics Related/Pendidikan Islam, Penelitian Islam dan Topik yang Berkaitan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Kholis Nur |
Date Deposited: | 03 May 2023 05:19 |
Last Modified: | 03 May 2023 05:19 |
URI: | https:///id/eprint/890 |
Actions (login required)
View Item |